Story
Cerita di dalam film ini dibuka oleh sekelompok
Yakuza yang
tengah berkumpul di tempat pembuatan tato. Kedatangan kiriman surat
berisi pasir hitam membuat mereka kebingungan. Seorang kakek pembuat
tato mengungkapkan bahwa pada sebelumnya ia juga pernah menyaksikan
kejadian yang serupa. Ia menyebutkan bahwa hal tersebut merupakan
perbuatan dari Ninja yang selama ini hanya dikenal sebagai takhayul.
Ninja mengirimkan surat berisi pasir hitam tersebut sebelum membunuh
korbannya. Dan si kakek pun benar, seorang Ninja muncul dari kegelapan
dan membantai mereka semua tanpa ampun.
Berlin, Jerman. Seorang penyidik bernama Mika Coretti (Naomie Harris)
tengah menyelidiki kasus tewasnya para Yakuza yang ia sangkut-pautkan
dengan keberadaan Ninja pada sebenarnya. Atasannya yang bernama Ryan
Maslow (Ben Miles) juga awalnya merupakan salah seorang yang tidak
percaya dengan hal tersebut, namun kemudian tertarik untuk ikut
menyelidiki kemiripan antara kasus tersebut dengan kematian seorang
politisi yang diduga kemiripannya.
Di lain tempat, seorang pemuda bernama Raizo (Jeong Ji-hoon/Rain) tengah berada di
laundry dan bertemu dengan seorang gadis. Sialnya, gadis itu ternyata merupakan seorang
Kunoichi
yang dikirim untuk membunuhnya dan mereka pun bertarung. Berhasil
mengalahkan orang yang berusaha menghabisi dirinya, Raizo kembali ke
apartemennya untuk menunggu sebuah panggilan.
Sementara itu, Mika tengah mengumpulkan lebih banyak data dan
memperoleh peninggalan berupa perkamen yang berisi informasi mengenai
keberadaan Ninja. 9 klan Ninja rupanya telah sejak lama menculik
anak-anak dan melatih mereka menjadi mesin pembunuh. Layaknya ‘biro
jasa untuk pembunuh,’ klan Ninja memberikan jasanya bagi orang-orang
yang mampu membayar mahal untuk itu. Klan Ozunu yang dipimpin oleh Lord
Ozunu (Sho Kosugi) merupakan salah satu klan Ninja yang ada, klan
dimana Raizo berasal dan dibesarkan dengan cara Ninja.

Gerak-gerik Mika yang dilakukan secara diam-diam rupanya sudah
diketahui. Seorang Ninja dari Ozunu pun dikirimkan untuk membunuh Mika.
Akan tetapi, Raizo datang tepat pada waktunya dan berhasil
menyelamatkannya, meskipun tidak lama kemudian para Ninja lainnya
datang menyusul dengan tujuan untuk menghabisi mereka berdua. Ternyata,
Raizo yang tumbuh dengan didikan Ozunu, dianggap telah berkhianat dan
menentang ajaran klan. Kini Mika yang tengah terancam oleh para Ninja
Ozunu dan Raizo harus bekerjasama untuk bisa lolos dari Ozunu. Mampukah
keduanya selamat dari ancaman para Ninja Ozunu? Apakah yang menjadi
tujuan bagi Raizo sendiri? Selamat menyaksikan…
Overall
Penuh dengan darah. Film ini bukanlah film yang tepat bagi kamu yang
tidak suka dengan film-film yang ‘royal’ untuk urusan darah. Hadirnya
Jeong Ji-hoon atau yang lebih dikenal sebagai Rain sebagai karakter
Raizo dalam film ini pada awalnya memberikan saya pandangan bahwa film
ini tidak akan terlalu banyak menampilkan adegan keras, mengingat bahwa
Rain ini sendiri lebih populer di kalangan perempuan dan penggemar
musik atau drama Korea. Akan tetapi kenyataan memberikan sesuatu yang
berbeda dari biasanya. Dalam film ini Raizo diperlihatkan sebagai
seorang Ninja yang tidak kenal ampun terhadap lawan-lawannya. Karakter
Raizo terlihat sangat piawai dalam menggunakan pedang,
shuriken, dan juga
kusari sebagai
Ninjutsu yang
menjadi modalnya, maka hal ini tentunya akan memberikan kesan yang
lain dari biasanya terhadap Rain sendiri, yang terakhir kali ditemui
dalam
Speed Racer versi Hollywood. Rain rupanya telah sukses
dalam menarik perhatian Wachowski bersaudara dengan karakternya sebagai
Taejo Togokahn di film tersebut. Hal ini lalu menginspirasi mereka
untuk menjadikan Rain sebagai tokoh utama dan menciptakan
Ninja Assassin
ini. Meskipun sebenarnya seorang aktor Korea untuk sebuah film yang
kental dengan tema Jepang sepertinya cukup memberi kesan janggal.
Untuk cerita, tema yang dibawakan ini terhitung konsumsi ‘yang cowok
banget.’ Inti cerita yang terletak pada tema balas dendam dikemas dengan
action yang
intense dan penuh dengan adegan mutilasi, namun
tetap terlihat menarik untuk disaksikan berkat koreografi yang tepat.
Dari awal film, para penikmat film-film ‘keras’ semacam ini sudah
disambut dengan adegan pembantaian dan darah yang bermuncratan
kemana-mana. Dan benar, adegan-adegan berdarah tidak hanya akan kamu
temui pada bagian awal dan akhir, namun cukup mendominasi di sepanjang
film yang dibawakan dalam durasi yang tidak terlalu lama, yaitu 99
menit. Setting yang gelap pun cenderung menjadi latar dalam
bagian-bagian yang menampilkan sejumlah adegan action di film ini
dengan pergerakan kamera yang cukup cepat. Sudah lama rasanya film
bertemakan Ninja absen dari Hollywood. Kali ini,
Ninja Assassin
tampaknya cukup terasa menghibur bagi kamu para penggemar cerita Ninja
atau tema Jepang, ditambah dengan action yang punya porsi banyak di
dalamnya. Selain itu, kehadiran Sho Kosugi di dalam film ini pastinya
punya arti tersendiri bagi para penggemarnya, yang sosoknya sudah cukup
melegenda dalam sejumlah film bertema Ninja. Ini tentunya menambah
nilai lebih bagi
Ninja Assassin sendiri. Singkat kata,
selamat menyaksikan dan kembali saya ingatkan bahwa film ini
dikategorikan R atas adegan-adegan mutilasi penuh darahnya. Jadi, film
ini bukan konsumsi bagi anak-anak dan kamu yang bukan penikmat action
semacam ini, pastinya. Selamat menonton.(LYR)